Rabu, 23 November 2011

puisi usang tapi indah untuk ayah

 

Puisi usang tapi indah buatmu AYAH....



gelap gulita membahana takdir q,diam seribu bahasa menggores perih dihatiQ...
engkau yg jadi pelita dan dambaaan q,tlah tertidur panjang dengan terbujur kaku... 
secepat itu engkau meninggalkan sebuah segmen yg seharuhsnya msh kita perankan...
apa daya sutradara tertinggi berkehendak lain,pilu tlah tiba dan siap untuk diperankan...
tertunduk haru menatapmu,tak menjawab,membisu,membiarkan aq meneteskan air mata...
harapan usang menertawakanku,takdir pahit bersemayam dikalbu q....
rumah barumu,menjadi titik penantian terakhirmu,dlam benakku berkecambuk asa kepiluan....
 semua harapan kini berubah jadi kenangan,dan janji manismu coba tuk kuhapus....
 segenap batinku blum bisa menerima kpergianmu,yg katanya tuk smentara tapi bak berabat2 bagiku...
 perjuangan yg diukir menjadi kesia-siaan bahkan menjadi nestafa yg tiada ujungnya....
 hati siapa yg tak hancur jika harus mengucapkan kata "AYAH" untuk terakhir kalinya??????
 aku tak menaruh benci padamu,bahkan tak menaruh sebuah api dlam hatiku....
 AYAH....aq tertipu oleh zaman,aq bermimpi meniti khidupan sampai dihari tuamu,tapi smua sirna....
 sirna oleh sbuah adegan perpisahan,sangat melukai hati,jiwa,asa,kalbuku yg terdalam......
 sempat engkau melihat q menangis haru sbelum kpergianmu,saat engkau terbaring lemah diranjang kepergianmu....
 engkau menghapus air mataku,seakan engkau ingin berbuat lebih tapi engkau tak sanggup dngan keadaanmu..
 selamat jalan AYAH,selamat tinggallah untukku,semua janjimu akan ku coba hapus.....
 apapun yg terjadi engkau adalah anugerah terindah dlam hidupku,prinsip hidupmu kini jadi acuan dlam hidupku....
 AYAH lihat aq dari sana...jikalau aq salah melangkah tegor aq melalui Sutradara tertinggi....
 kelak jika kita kembali berjumpa aq ingin menyanyikan sebuah lagu dengan syair indah...
 aq sayang padumu AYAH,dan apapun yg terjadi kau adalah idola terbaik dalam hidupku...

By : Elen Elizabeth Panggabean

Tidak ada komentar:

Posting Komentar